Rabu, 08 April 2015

Hasil Evaluasi Modul Andaragogi

 Kelompok 6:
Sakti wibowo 10-013
Sonya Lirizky Akbar 10-048
Arwiyana DS   10-095
Siti Melisa Harahap 11-005
Agnes Oktavia 11-021


Berdasarkan hasil dari film dan angket yang telah kelompok berikan kelompok mendapatkan hasil tentang konsep diri yang positif. Film yang kelompok berikan berjudul Pursuit Of Happiness. Kelompok memasukan kedalam tiga kategori yaitu konsep diri yang tinggi, sedang dan rendah. Terdapat 22orang mahasiswa yang masuk ke dalam konsep diri yang sedang, kemudian ada 18 orang mahasiswa yang termasuk ke dalam konsep diri yang rendah sedangkan konsep diri yang tinggi tidak ada satu mahasiswa pun.
            Setelah menonton film yang diberikan oleh kelompok hanya ada 22 orang yang termasuk kedalam konsep diri positif yang sedang, yang artinya mereka belum bisa meahami diri mereka sendiri dengan baik sedangkan konsep diri yang rendah itu ada 17 orang yang mana sama sekali belum terbentuk konsep dirinya pada saat menonton film yang kelompok berikan.
            Namun ada kekurangan yang dimiliki oleh kelompok yaitu pembuatan aitem serta waktu menonton film. Aitem yang dibuat oleh kelompok tidak berhubungan dengan film  ysng di pertontonkan. Namun, film tersebut masih berkaitan dengan konsep diri. Kelompok membuat aitem berdasarkan teori konsep diri dari tokoh Donna L Wong dkk, 2009. Kemudian waktu menonton, waktu menonton sekitar 1 jam 58 menit sedangkan waktu dikelas hanya 2 sks yaitu 100 menit dan itu menyebabkan kebanyakan film dipercepat agar bisa dilihat sampai selesai. Kemudian tentang ice breaking yang diberikan dikelas kelompok tidak memberikan angka yang sesuai dengan jumlah kelompok yang ada di kelas sehingga agak membinggungkan ketika diberi instruksi.

Minggu, 05 Mei 2013

Mengenal warna dan Mewarnai gambar

Kelompok 5 :
Lisa Chairani
Juannita Sari Br.Tarigan
Arwiyana Dewi S


Ø  Perencanaan
            Sebelum mengajari anak-anak mengenal warna, kami melatihnya terlebih dahulu lewat mewarnai gambar untuk mengetahui tingkat pengetahuannya terhadap warna-warna yang mereka kenal.

a. Landasan teori
·                     Tinjauan tentang prestasi belajar
            Menurut hamalik, belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (menyerap pengetahuan). Jadi dengan kata lain, belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia dan proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Dan menurut teori kognitif jean piaget, setiap anak membutuhkan adaptasi. Adaptasi merupakan cara anak memperlakukan informasi baru dengan mempertimbangkan apa yang telah mereka ketahui. Dimana adaptasi meliputi dua langkah, yakni;
1.                  Asimilasi : mengambil informasi baru dan menyertakannya dalam struktur kognitif yang telah ada.
2.                  Akomodasi : mengubah struktur kognitif seseorang dalam rangka memasukkan informasi baru.

·                     Pengertian Warna
Warna merupakan unsur-unsur keindahan, karena dengan warna semua akan menjadi indah. Menurut Sulasmi Darma Prawira dalam warna sebagai salah satu  unsur seni dan desain, (1989) mengemukakan  warna adalah “ Salah satu keindahan dan desain selain unsur visual seperti garis, bidang, bentuk nilai dan ukuran”.
Teori warna menurut ilmu alam dan pigmen dijelaskan bahwa warna dan ilmu alam terdiri dari dua unsur spectrum (cahaya). Warna ada tiga spectrum yang mempunyai panjang yang sama yaitu sinar merah, sinar kuning dan sinar biru. Sementara para ahli psikologi mempunyai gagasan yang berbeda, bila warna merah, kuning dan biru adalah warna-warna utama yang pigmen.
Seorang ahli warna yang bernama Brewster pada tahun 1831 telah menyederhanakan warna menjadi empat kelompok yaitu warna primer, sekunder, tersier dan netral . Berikut merupakan penjelasan mengenai empat kelompok warna tersebut :
                    Warna Primer
Merupakan warna utama atau pokok yaitu merah,kuning,dan biru
                    Warna Sekunder
Merupakan warna kedua yang terjadi dari golongan antara dua warna primer, warna tersebut adalah merah campur biru jadi violet. Merah campur kuning jadi orange
biru dicampur kuning  jadi orange, biru dicampur kuning menjadi hijau.
                  Warna Tersier
Merupakan warna-warna campuran dari dua warna binari misalnya violet dicampur dengan hijau dan sebagainya
                  Warna netral
Merupakan warna penyeimbang warna-warna kontraks

2. Kemampuan mengenal warna pada anak
Gagne pada tahun 1988 berpendapat bahwa kemampuan adalah  kesanggupan dalam keadaan yang tetap. Berdasarkan pengertian diatas kemampuan mengenal warna melalui proses pembelajaran ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan kognitif pada anak dalam hal mengenali warna. Dalam proses pembelajaran anak akan dikenalkan pada warna dan diharapkan anak dapat mengeahui warna melalui pengalaman belajarnya.
3. Pembelajaran mengenal warna
Prof. Dr. Sudarwan Danim dalam pedagogi, andragogi dan heutagogi mengemukakan bahwa mengajar merupakan seni dan ilmu mentranformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Saat ini, kemampuan mengajar bukan hanya dibutuhkan oleh seorang guru tetapi harus juga dimiliki oleh mahasiswa Karena kemampuan mengajar itu telah mencakup seni kerjasama.


 ·                     Guru yang baik
Marie F. Hassett mengemukakan bahwa ketika berbicara tentang kualitas mengajar seorang guru, fokusnya berkaitan dengan masalah-masalah teknik, konten, dan presentasi. Dimana pada dasarnya banyak orang yang tahu bahwa guru yang memiliki pengetahuan luar biasa tidak bisa menjamin apakah mereka bisa berkomunikasi dengan baik pada anak didiknya.  Oleh sebab itu, Marie F Hassett menyatakan, bahwa guru yang baik memiliki beberapa karakteristik, sbb :
  1. Memiliki kesadaran akan tujuan
  2. Memiliki harapan akan keberhasilan bagi anak didik
  3. Mentoleransi ambiguitas
  4. Menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
  5. Merasa tidak nyaman jika kurang mengetahui
  6. Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
  7. Belajar dari berbagai model
  8. Menikmati pekerjaan dan anak didik mereka
·                     Pedagogi abad-21
  1. Pedagogi Formal (teoritis) : bagaimana kita memahami pengajaran dan pengajaran sesuai dengan teori-teori yang ada, sebagai petunjuk dalam melaksanakan pedagogi vernakuler.
  2. Pedagogi vernakuler (Praktis) : bagaimana kita memahami pelaksanaan yang telah dipelajari dari pembelajaran teoritis yang ada, sehingga dapat mewujudkannya menjadi sebuah pembelajaran atau pengajaran yang baik dalam seni pedagogi yang bersifat sistematis melalui perkembangan teknologi yang ada.

b. Tujuan Pedagogi
            Tujuan adanya observasi yang kami lakukan, untuk mengetahui tingkat pemahaman anak sekitar usia 5 tahun tentang warna yang pada dasarnya telah umum berada di sekitar mereka. Tapi karna setiap anak (raihan,keyla dan vira) memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Ini membuat kemampuan dari tiap masing-masing anak juga ikut berbeda. Kami mengobservasi 3 orang anak, dua anak perempuan (keyla 5 Tahun dan vira 4 Tahun) dan satu anak laki-laki (raihan 4 Tahun).

          Dimana keyla anak yang berusia 5 Tahun telah mengikuti playgroup dan memiliki kemampuan yang aktif dalam mengenal warna. Sedangkan raihan dan vira anak yang berusia 4 tahun yang seharusnya sudah bisa mengikuti playgroup tapi nyatanya belum di ikut sertakan keluarganya bukan karna hal kekurangan biaya namun lebih pada kurangnya perhatian orangtua terhadap perkembangan anak.

c. Manfaat Pedagogi
Manfaat yang kami dapat dari pelatihan pedagogi ini :
1.   Pentingnya kreativitas bagi pengajar agar peserta didik merasa menikmati pelajaran yang berlangsung.
2. Disini kami sebagai pengajar mendapatkan pengalaman yang sangat menarik, dituntut agar mampu bersabar dalam melatih anak-anak yang berusia 5 tahun yang pada umumnya masih pada tahap bermain.

d. Lokasi
: Jln. Dwikora III no: 8f
e. Waktu : Pukul 14.10-15.20 (1 jam 10 menit) / 4x seminggu
f. Perlengkapan/alat bantu
      3 buah buku mewarnai
      3 kotak pensil warna
      1 buah poster buah-buahan
1        buah poster alphabet
      Hadiah reward
  
Ø  Perincian biaya
Rp. 70.000 biaya perlengkapan + Rp.11.000 biaya trasportasi.
total  Rp.81.000,-

Ø  Pelaksanaan

            Pelaksanaan pengajaran kami di mulai dengan bernyanyi dan mengenal gambar-gambar yang ada di buku mewarnai sebelum memulai mewarnainya . Kemudian pemanasannya kami mulai dengan mengetes setiap anak melalui pensil warna yang mereka miliki. Setiap pengajar memberikan satu pensil warna ke setiap peserta didik dan bertanya kepada mereka warna pensil apa yang sedang berada di tangan mereka. Dua orang anak menjawab dengan benar dan satunya menjawab dengan salah. Setelah itu kami memulai mengenal warna dengan mewarnai gambar yang ada. Keyla merupakan anak satu-satunya yang paling aktif dan di sambut dengan raihan anak yang belum mengikuti playgroup tapi sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat dan mengenal warna. Sedangkan vira masih pasif dikarenakan belum pernah bersosialisasi dengan  dua teman lainnya Dan akhirnya, untuk mencairkan suasana pembelajaran agar lebih seru . kami menggunakan games di akhir pembelajaran agar mengetahui seberapa aktif dan paham mereka mengenai pembelajaran yang berlangsung. Dan akhirnya : raihan menjadi pemenangnya dengan menjawab empat pertanyaan tercepat, keyla menjawab tiga dan vira menjawab satu pertanyaan.


Ø  Laporan Kegiatan (uraian observasi)

1.      Kami memulainya dengan bermain dan bernyanyi.
2.      Melatih anak didik melalui gambar-gambar yang ada di dalam buku gambar.
3.      Kemudian mengarah pada warna yang terdapat pada gambar.
4.      Mulai mewarnai gambar dengan pensil berwarna
5.      Setelah mewarnai buku gambar, kami mengetes anak didik melalui permainan games untuk mengetahui tingkat pemahaman anak didik terhadap pengenalan warna yang sudah di pelajari.
6.      Pemenang games akan mendapatkan reward.


Ø  Hasil Kegiatan 
Dua dari tiga orang anak didik telah memahami pengenalan warna sekitar 70% dan hanya satu orang anak yang memiliki kesulitan dalam menjalani proses pembelajaran yang berlangsung.


Ø  Evaluasi
Terdapat banyak proses yang cukup menguras tenaga, baik pada menyeleksi usia ataupun tingkat pemahaman anak didik untuk dijadikan sampel kegiatan. Banyak terjadi kendala pada saat proses pengajaran dan pembelajaran, seperti : salah satu anak menangis karna tidak mau belajar dengan orang asing sehingga kami sebagai pendidik di tuntut agar mampu memiliki kesabaran yang lebih dalam untuk memahami peserta didik sesuai dengan teoritis pedagogi yang ada. Dan melalui teknologi ataupun buku mewarnai, para pendidik memiliki kemudahan dalam mengajari anak didik pada pengenalan warna yang ada pada gambar-gambar pesawat, buah-buahan ataupun games.


Ø  Dokumentasi

Ø  Testimoni
Testimoni saya mengenai pelatihan ini : sangat menyenangkan sekaligus melelahkan . 

Kamis, 11 April 2013

UTS 2012/2013



  • Uraikan secara singkat dan padat proses pembelajaran yang kelompok anda RENCANAKAN. Beri ulasan atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi praktis abad 21.
Jawaban :
 Pada dasarnya sebelum kelompok melakukan proses perencanaan dan pengajaran kepada peserta didik, ada baiknya pengajar mengetahui bagaimana cara yang baik dalam melakukan proses paedagogi melalui teori-teori yang ada. Setelah memahaminya, kelompok kami merencanakan untuk mengajari anak yang berusia rata-rata 5 tahun dalam hal mengenal warna (mewarnai gambar). Dan dalam perencanaan kami sebelum memulai pengajaran, kami melatih para peserta didik  terlebih dahulu lewat mewarnai gambar  untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak didik terhadap warna-warna yang mereka kenal. Dengan begitu kami bisa mengetahui apakah teori yang ada bisa diterapkan langsung kepada peserta didik atau tidak. Jika dalam praktisinya tidak sesuai dengan teori yang ada, berarti ada hal (faktor) yang terjadi pada peserta didik sehingga anak didik tidak dapat memahami proses pembelajaran yang terjadi dan kami mencoba menelaah kembali dengan teori-teori lain yang ada. Jadi, jika di tinjau dari paedagogi abad 21, kami melakukan paedagogi praktisnya dengan permainan games untuk mempermudah peserta didik dalam proses pembelajaran  mengenal warna

Tema  : Mengenal warna

      Landasan teori
            Tinjauan tentang prestasi belajar
            Menurut hamalik, belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahab dala diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (menyerap pengetahuan). Jadi dengan kata lain, belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia dan proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Dan menurut teori kognitif jean piaget, setiap anak membutuhkan adaptasi. Adaptasi merupakan cara anak memperlakukan informasi baru dengan mempertimbangkan apa yang telah mereka ketahui. Diaman adaptasi meliputi dua langkah, yakni;
1.    Asimilasi : mengambil informasi baru dan menyertakannya dalam struktur kognitif yang telah ada.
2.    Akomodasi : mengubah struktur kognitif seseorang dalam rangka memasukkan informasi baru.

     Tujuannya :
            Tujuan adanya observasi yang kami lakukan, untuk mengetahui tingkat pemahaman anak sekitar usia 5 tahun tentang warna yang pada dasarnya telah umum berada di sekitar mereka. Tapi karna setiap anak (raihan,keyla dan vira) memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Ini membuat kemampuan dari tiap masing-masing anak juga ikut berbeda. Kami mengobservasi 3 orang anak, dua anak perempuan (keyla 5 Tahun dan vira 4 Tahun) dan satu anak laki-laki (raihan 4 Tahun).
Dimana keyla anak yang berusia 5 Tahun telah mengikuti playgroup dan memiliki kemampuan yang aktif dalam mengenal warna. Sedangkan raihan dan vira anak yang berusia 4 tahun yang seharusnya sudah bisa mengikuti playgroup tapi nyatanya belum di ikut sertakan keluarganya bukan karna hal kekurangan biaya namun lebih pada kurangnya perhatian orangtua terhadap perkembangan anak.

       Manfaat :
Manfaat yang kami dapat dari pelatihan pedagogi ini :
1.   Pentingnya kreativitas bagi pengajar agar peserta didik merasa menikmati pelajaran yang berlangsung.
2. Disini kami sebagai pengajar mendapatkan pengalaman yang sangat menarik, dituntut agar mampu bersabar dalam melatih anak-anak yang berusia 5 tahun yang pada umumnya masih pada tahap bermain.

Lokasi
: Jln. Dwikora III no: 4f

Waktu : Pukul 14.10-15.20 (1 jam 10 menit) / 4x seminggu

Perlengkapan/alat bantu  
      3 buah buku mewarnai
3 kotak pensil warna 
1 buah poster buah-buahan 
1        buah poster alphabet
Hadiah reward

  
Perincian biaya
Rp. 30.000 biaya perlengkapan + Rp.11.000 biaya trasportasi.
total  Rp.41.000,-

 
       Pelaksanaan
            Pelaksanaan pengajaran kami di mulai dengan bernyanyi dan mengenal gambar-gambar yang ada di buku mewarnai sebelum memulai mewarnainya . Kemudian pemanasannya kami mulai dengan mengetes setiap anak melalui pensil warna yang mereka miliki. Setiap pengajar memberikan satu pensil warna ke setiap peserta didik dan bertanya kepada mereka warna pensil apa yang sedang berada di tangan mereka. Dua orang anak menjawab dengan benar dan satunya menjawab dengan salah. Setelah itu kami memulai mengenal warna dengan mewarnai gambar yang ada. Keyla merupakan anak satu-satunya yang paling aktif dan di sambut dengan raihan anak yang belum mengikuti playgroup tapi sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat dan mengenal warna. Sedangkan vira masih pasif dikarenakan belum pernah bersosialisasi dengan  dua teman lainnya Dan akhirnya, untuk mencairkan suasana pembelajaran agar lebih seru . kami menggunakan games di akhir pembelajaran agar mengetahui seberapa aktif dan paham mereka mengenai pembelajaran yang berlangsung. Dan akhirnya : raihan menjadi pemenangnya dengan menjawab empat pertanyaan tercepat, keyla menjawab tiga dan vira menjawab satu pertanyaan.

  • Uraikan secara singkat dan padat tentang HASIL OBSERVASI dari proses pembelajaran kelompok anda. Beri evaluasi atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi, tik dan fenomena kontemporer.
Jawaban : 
Hasil observasi yang kelompok kami dapatkan : bahwa terdapat perbedaan daya tangkap (kognitif) pada masing-masing anak dikarenakan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Misalnya: anak A lebih dominan dan aktif dari yang lain dikarenakan ia telah mendapatkan pengenalan warna sebelumnya di TK, anak B cukup aktif meskipun tidak pernah mengikuti pembelajaran di TK tapi ia mendapatkan pembelajaran dari orangtuanya, sedangkan anak C sangat pemalu dan pasif dikarenakan masih merasa asing dengan situasi yang ada atau dengan pembelajaran yang terjadi, sehingga kami sebagai pengajar memiliki kesulitan dalam mengajari anak C . Oleh karena itu dengan adanya permainan games dan buku mewarnai, memberikan kemudahan bagi kami dalam menjalankan proses paedagogi. Buku mewarnai dan gambar-gambar yang menarik memberikan kemudahan bagi anak untuk melakukan proses mewarnai sekalipun tanpa di dampingi pengajar. Dengan begitu, buku mewarnai memberikan fenomena yang baik bagi perkembangan pemahaman anak didik dan memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mengajari anak didiknya.

  •  Tuliskan pandangan anda tentang pembelajaran pada perkuliahan Paedagogi di F. Psikologi USU semester genap TA. 2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan Prinsip-prinsip Paedagogis.
Jawaban : 
Pandangan saya mengenai pembelajaran pada perkuliahan Paedagogi di F. Psikologi USU semester genap TA. 2012/2013 sangat efektif, karena pengajar telah melakukan proses peadagogi dengan baik sesuai dengan teori yang ada dan memberikan pembelajaran yang dapat membuat saya sebagai peserta didik memahami dengan mudah pembelajaran yang berlangsung baik dengan kuliah online, postingan blog ataupun presentasi kelas agar peserta didik dapat memproses pemahamannya sendiri mengenai pembelajaran yang diberikan. Dan jika ditinjau dari prinsip-prinsip paedagogi yang telah dilakukan, pengajar telah melakukan dengan baik pendekatan tersebut dengan memahami karakter seiap anak didik dan perbedaan gaya belajar setiap anak didiknya, sehingga tahu bagaimana harus memulai pembelajaran dengan semenarik mungkin.