Senin, 25 April 2011

Perbedaan antara Psikologi pendidikan & Psikologi Sekolah

Psikologi pendidikan 
Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.

Psikologi sekolah 
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. 




Peran Psikolog Sekolah
Pelaksanaan psikologi dalam hal diagnostik disekolah:
Pelaksanaan tes

Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerumitan dan Luasnya Peran Psikolog di Sekolah
1. tingkat pelayanan (Jack I. Baron (1982),)
Tingkat I (psikodiagnostik); meliputi pelayanan tes kecerdasan, kemudian pemberian laporan tertulis yang memberi gambaran kelemahan dan kekuatan yang terungkap oleh tes tersebut.
Tingkat II (klinis dan konseling); perhatian psikolog sekolah terhadap anak didik bersifat menyeluruh, yang mana membantu pihak sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesmen yang dihadapi anak. Pada tingkat ini peran psikolog erat dengan masalah kelompok dalam kelas dan masalah yang berkaitan dengan kelas.
Tingkat III (indusrti dan organisasi); dalam hal ini psikolog ikut terlibat dalm tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah, dalam pengembangan dan evaluasi program serta pelayanan sekolah,dapat berupa; supervisi, pendidikan, konsulatan bagi kariawan edukatif maupun nonedukatif (membantu malakukan seleksi, penempatan, serta urusan-urusan personalia lain), dan bekarja sama dengan ahli-ahli lain dalam masyarakat


Peran Dalam Pengukuran dan Evaluasi pada Psikologi Pendidikan
a. Pengukuran kesiapan pendidikan; meliputi kemampuan dan keterampilan sebagai prasyaratan yang memungkinkan fasilitas pendidikan pada tingkat pelajaran dengan tes potensi akademik atau tes kemampuan belajar.
b. Pengukuran prestasi belajar, berfungsi:
Fungsi instruksinal, sebagai umpan balik bagi guru dan siswa, atas keberhasilan atau kegagalan dalam pelajaran atau keperluan perbaikan proses pengajaran.
Fungsi adminisrtatif, meliputi; seleksi dan penempatan sebagai sarana untuk menaring siswa dalam memenuhi prasyarat yang dibutuhkan atau memasukkan siswa dalam tingkat kelas tertentu,.
Fungsi bimbingan,tes juga dapat dijadikan sebagai alat diagnostic psikoedukasional dalam bentuk bimbingan,yang dapat digunakan saat memilih jurusan diperguruan tinggi, menemukan kemampuan-kemampuan yang belum tampak sebelumnya.


Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/1993200-macam-macam-bidang-psikologi/#ixzz1KY1M34bI

Senin, 11 April 2011

Bagaimana kebutuhan anak indigo ?



     Anak indigo merupakan anak yang  memiliki kemampuan istimewa yang mempunyai ciri khusus seperti  memiliki kecerdasan superior dengan IQ di atas 130 yang biasanya dapat melakukan sesuatu tanpa belajar terlebih dahulu, sementara anak cerdas biasa baru bisa melakukan sesuatu setelah diajarkan terlebih dahulu. Ciri lainnya adalah anak indigo sangat berbakat. Mereka juga humanis,konseptual, artistik dan kadang interdimensional (mampu melihat dalam berbagai dimensi). Maka tak heran bila anak indigo dengan kemampuan konseptualnya bisa merancang rumah, dari mulai bentuk,bahan-bahan hingga infrastrukturnya. “Selain itu pembicaraannya memang jauh melampaui anak-anak sebayanya, sehingga mereka biasanya tidak mau bermain bersama anak-anak sebayanya,” 
      Selain kemampuan istimewa ini, beberapa anak indigo juga dikabarkan bisa melihat bahkan berkomunikasi dengan makhluk halus, begitu pula ada yang dikabarkan bisa “membaca” tanda-tanda sebelum sesuatu terjadi ataupun yang sudah berlalu, termasuk tentang dirinya sendiri. Akibatnya mereka sering dianggap mempunyai indera keenam.
      Kebutuhan khusus anak indigo adalah dengan bersekolah rumah (homeschooling) karena sulit bergaul dengan guru dan teman-teman. Dengan tingkat kepandaian yang luar biasa bahkan melampaui kepandaian guru-gurunya, anak indigo punya potensi untuk sering berkonflik pula dengan guru-gurunya. Mereka ingin apa pun diterangkan sejelas-jelasnya untuk memuaskan keingintahuan mereka yang sangat besar sesuai tingkat intelektualitas mereka. Dan orangtua juga harus dapat menyesuaikan diri dengan mereka. Dan dengan kemampuan mereka dalam melihat atau berkomunikasi dengan makhluk ghaib, orangtua juga perlu memberi pemahaman sekaligus perlindungan buat mereka. Sebagai anak kecil, melihat penampakan makhluk halus yang bisa jadi menyeramkan tentu amat mengganggu mereka. Mereka mungkin jadi cemas, takut dan bingung karena hanya dia yang bisa melihat mereka, sementara orang lain tidak. “Jelaskan bahwa makhluk itu memang ada, tapi ia tidak mengganggu kamu. Katakan, ‘Kamu tidak perlu takut, karena ia juga makhluk ciptaan Allah.’ Begitu juga dengan kejadian-kejadian lain yang hanya dia yang melihat,orangtua mesti memberi pengertian yang baik, bukan malah menyangkalnya.


sumber : http://www.ummi-online.com/artikel-16-anak-indigo-istimewa-tapi-jangan-dianggap-aneh.html







Rabu, 06 April 2011

Fenomena dalam Dunia Pendidikan

Zukhrini Khalish (10-53)
Rizka Aini (10-087)
Arwiyana Dewi .S ( 10-095 )


kasus 1 : Autis

            Autis adalah keadaan dimana penderitanya seakan  - akan hidup di dunianya sendiri. Penderita autis akan mengalami berbagai gangguan terutama dalam hal sosial. Mereka akan sulit untuk bersosialisasi. Hal ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak tersebut. Gangguan yang mungkin terjadi misalnya: gangguan komunikasi dimana si anak akan terlambat untuk mampu berbicara atau tidak berkembang sama sekali. Gangguan interaksi sosial, dan gangguan perilaku. Anak autis biasa hanya berorientasi pada perilau dengan ruang lingkup sempit.

 Autis pada anak – anak akan terlihat sebelum mereka berumur 3 tahun perkiraan mengatakan bahwa autis diakibatkan faktor genetik dan lingkungan. Jumlah anak yang menderita autis, semakin meningkat.

 

PEMBAHASAN

Teori psikologi pendidikan : anak autis akan mengalami keterlambatan – keterlambatan dalam menyesuaikan dirinya, karena berfikir hanya hidup di dunianya sendiri, mereka akan sukar untuk menyesuaikan dengan dunia sadah. Hal ini juga akan menyebabkan proses belajar mereka terhambat.

Teori keluarga: biasanya keluarga yang memiliki anggota penderita autis, akan merasa sedih, malu dan bahkan tertekan. Hal ini kurang baik untuk keadaan psikis keluarga tersebut. Walaupun mereka lama kelamaan akan menerima keadaan anak itu, namun mereka akan tetap menganggap dan memperlakukan mereka dengan cara berbeda dari normal. Hal ini juga dapat menjadikan kondisi anak bertambah buruk. Kepercayaan yang diberikan dan diperkenalkan kepada anak autis, mungkin dapat membenahi sedikit gangguan yang mereka alami.

Teori bimbingan sekolah: Kasus anak autis menjadi sorotan tersendiri bagi dunia pendidikan khususnya di lembaga pendidikan seperti sekolaj. Karena meski mereka memiliki keterbatasan namun sebagian dari mereka ada yang memiliki kemapuan luar biasa. Kebiasaan mereka yang berfokus pada satu aspek akan membuat mereka mendalami hal itu, hingga bukan tak mungkin mereka menjadi seorang ahlii di bidangnya, inilah tugas sekolah dan aspek pendidik lainnya, untuk mengarahkan mereka.

 

http://episentrum.com/artikel-psikologi/autis/

 


kasus 2
: Tokoh Laskar pelangi

            Para laskar pelangi memperlihatkan bahwa mereka juga bisa berprestasi dan mengalahkan orang – orang kaya, walaupun mereka miskin. Mereka tidak memikirkan kemiskinan harta mereka, namun mereka memperkaya jiwa mereka dan memotivasi dirivasi diri mereka untuk menghasilkan karya yang akan mencengangkan orang – orang yang menganggap mereka tidak mampu.

 

PEMBAHASAN

Teori Psikologi Pendidikan: Pendidikan memang penting bagi siapa saja, bahkan bagi orang miskin sekalipun. Mereka termotivasi secara instrinsik dan senang menjalani pendidikan mereka, walaupun keadaannya yang seadanya dengan fasilitas yang sangat kurang. Dan merekan membuktikan kalau orang miskin bukan menjadi penghalang
terciptanya suatu prestasi
Teori keluarga : klwrga yg memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, tidak membuat anak-anaknya menjadi seperti orang tuanya .Orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anak – anaknya

Teori sekolah: Sekolah menjadi aspek yang penting dan sarana yang baik untuk menyalurkan minat, bakat  dan motivasi mereka. Sekolah dapat membentu mereka menjadi lebih baik
http://www.benih.net/tokoh/laskar-pelangi-dan-fenomena-pendidikan-kita.html


kasus 3 :
Fenomena Pendidikan Mahal : Masuk Kedokteran UNPAD Butuh Rp 175 Juta

Memang tak salah bila dikatakan tidak ada yang gratis di zaman yang sekarang ini. Semua barang mahal dan tidak sedikit orang yang sulit untuk menjangkaunya. Pendidikan  pun menjadi salah satu yang mewah saat sekarang ini. Biaya pendidikan yang kian lama kian meningkat semakin sulit terjangkau oleh orang – orang yang kurang dalam hal finansial. Dan tidak sedikit juga orang – orang yang sebenarnya memiliki kemampuan kognitif yang terbilang baik, namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Masuk ke kedokteran unpad misalnya, mereka yang berminat harus menyediakan dana yang besar. Bayangkan bila anak yang memiliki potensi di bidang ini, namun dia tidak memiliki dana. Alangkah sia – sia generasi emas tersebut. Walaupun sekarang pendidikan menjadi kebutuhan yang seakan – akan terlihat mewah, tetapi pendidikan tetap menjadi kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia

PEMBAHASAN

Teori fenomena pnddkn : kasus seperti diatas dapat membunuh anak-anak yg berprestasi karena dikalahkan dgn biaya yang mahal .
Teori keluarga : dengan biaya pendidikan yg mahal, dapat menekan perekonimian keluarga  yang pendapatannya pas-pasan atw kalangan menengah maupun bawah utk membiayai anaknya berprestasi .
Teori bimbingan sekolah: Dengan biaya semahal itu, sudah selayaknya, para peserta didik mendapat fasiliatas yang sebanding. Dari lembaga pendidikan, universitas ataupun sekolah, dapat memberi beasiswa yang memang kini banyak untuk membantu para peserta didik yang memiliki potensi, sehingga mereka dapat berkembang, dan memberikan inovasi – inovasi baru.