Lisa Chairani
Juannita Sari Br.Tarigan
Arwiyana Dewi S
Ø Perencanaan
Sebelum mengajari anak-anak mengenal
warna, kami melatihnya terlebih dahulu lewat mewarnai gambar untuk mengetahui
tingkat pengetahuannya terhadap warna-warna yang mereka kenal.
a. Landasan teori
·
Tinjauan tentang prestasi belajar
Menurut hamalik, belajar adalah
suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (menyerap
pengetahuan). Jadi dengan kata lain, belajar merupakan perubahan yang terjadi
dalam tingkah laku manusia dan proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak
ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Dan menurut teori
kognitif jean piaget, setiap anak membutuhkan adaptasi. Adaptasi merupakan cara
anak memperlakukan informasi baru dengan mempertimbangkan apa yang telah mereka
ketahui. Dimana adaptasi meliputi dua langkah, yakni;
1.
Asimilasi : mengambil informasi baru dan menyertakannya
dalam struktur kognitif yang telah ada.
2.
Akomodasi : mengubah struktur kognitif seseorang
dalam rangka memasukkan informasi baru.
·
Pengertian
Warna
Warna merupakan unsur-unsur keindahan, karena
dengan warna semua akan menjadi indah. Menurut Sulasmi Darma Prawira dalam
warna sebagai salah satu unsur seni dan desain, (1989)
mengemukakan warna adalah “ Salah satu keindahan dan desain selain
unsur visual seperti garis, bidang, bentuk nilai dan ukuran”.
Teori warna menurut ilmu alam dan pigmen
dijelaskan bahwa warna dan ilmu alam terdiri dari dua unsur spectrum (cahaya).
Warna ada tiga spectrum yang mempunyai panjang yang sama yaitu sinar merah, sinar
kuning dan sinar biru. Sementara para ahli psikologi mempunyai gagasan yang
berbeda, bila warna merah, kuning dan biru adalah warna-warna utama yang
pigmen.
Seorang ahli warna yang bernama Brewster pada
tahun 1831 telah menyederhanakan warna menjadi empat kelompok yaitu warna
primer, sekunder, tersier dan netral . Berikut merupakan penjelasan mengenai
empat kelompok warna tersebut :
Warna Primer
Merupakan warna utama atau pokok yaitu
merah,kuning,dan biru
Warna Sekunder
Merupakan warna kedua yang terjadi dari
golongan antara dua warna primer, warna tersebut adalah merah campur biru jadi
violet. Merah campur kuning jadi orange
biru dicampur kuning jadi orange,
biru dicampur kuning menjadi hijau.
Warna Tersier
Merupakan warna-warna campuran dari dua warna
binari misalnya violet dicampur dengan hijau dan sebagainya
Warna netral
Merupakan warna penyeimbang warna-warna
kontraks
2. Kemampuan mengenal warna pada anak
Gagne pada tahun 1988 berpendapat bahwa
kemampuan adalah kesanggupan dalam
keadaan yang tetap. Berdasarkan pengertian diatas kemampuan mengenal warna
melalui proses pembelajaran ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan kognitif
pada anak dalam hal mengenali warna. Dalam proses pembelajaran anak akan
dikenalkan pada warna dan diharapkan anak dapat mengeahui warna melalui
pengalaman belajarnya.
3. Pembelajaran mengenal warna
Prof. Dr. Sudarwan Danim dalam pedagogi,
andragogi dan heutagogi mengemukakan bahwa mengajar merupakan seni dan ilmu
mentranformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan
menggunakan media tertentu. Saat ini, kemampuan mengajar bukan hanya
dibutuhkan oleh seorang guru tetapi harus juga dimiliki oleh mahasiswa Karena
kemampuan mengajar itu telah mencakup seni kerjasama.
Marie F. Hassett mengemukakan bahwa
ketika berbicara tentang kualitas mengajar seorang guru, fokusnya berkaitan
dengan masalah-masalah teknik, konten, dan presentasi. Dimana pada dasarnya
banyak orang yang tahu bahwa guru yang memiliki pengetahuan luar biasa tidak bisa
menjamin apakah mereka bisa berkomunikasi dengan baik pada anak didiknya. Oleh sebab itu, Marie F Hassett menyatakan,
bahwa guru yang baik memiliki beberapa karakteristik, sbb :
- Memiliki kesadaran
akan tujuan
- Memiliki harapan
akan keberhasilan bagi anak didik
- Mentoleransi ambiguitas
- Menunjukkan kemauan
beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
- Merasa tidak
nyaman jika kurang mengetahui
- Mencerminkan komitmen
pada pekerjaan mereka
- Belajar dari
berbagai model
- Menikmati pekerjaan dan anak didik mereka
·
Pedagogi
abad-21
- Pedagogi Formal (teoritis) : bagaimana kita
memahami pengajaran dan pengajaran sesuai dengan teori-teori yang ada,
sebagai petunjuk dalam melaksanakan pedagogi vernakuler.
- Pedagogi vernakuler (Praktis) : bagaimana kita
memahami pelaksanaan yang telah dipelajari dari pembelajaran teoritis yang
ada, sehingga dapat mewujudkannya menjadi sebuah pembelajaran atau
pengajaran yang baik dalam seni pedagogi yang bersifat sistematis melalui
perkembangan teknologi yang ada.
b. Tujuan Pedagogi
Tujuan
adanya observasi yang kami lakukan, untuk mengetahui tingkat pemahaman anak
sekitar usia 5 tahun tentang warna yang pada dasarnya telah umum berada di
sekitar mereka. Tapi karna setiap anak (raihan,keyla dan vira) memiliki latar
belakang keluarga yang berbeda. Ini membuat kemampuan dari tiap masing-masing anak
juga ikut berbeda. Kami mengobservasi 3 orang anak, dua anak perempuan (keyla 5
Tahun dan vira 4 Tahun) dan satu anak laki-laki (raihan 4 Tahun).
Dimana keyla anak yang berusia 5 Tahun telah mengikuti
playgroup dan memiliki kemampuan yang aktif dalam mengenal warna. Sedangkan
raihan dan vira anak yang berusia 4 tahun yang seharusnya sudah bisa mengikuti
playgroup tapi nyatanya belum di ikut sertakan keluarganya bukan karna hal
kekurangan biaya namun lebih pada kurangnya perhatian orangtua terhadap perkembangan
anak.
c. Manfaat Pedagogi
Manfaat yang kami dapat dari pelatihan pedagogi ini :
1. Pentingnya kreativitas bagi pengajar agar peserta
didik merasa menikmati pelajaran yang berlangsung.
2. Disini kami sebagai pengajar mendapatkan pengalaman
yang sangat menarik, dituntut agar mampu bersabar dalam melatih anak-anak yang
berusia 5 tahun yang pada umumnya masih pada tahap bermain.
d. Lokasi : Jln. Dwikora III no: 8f
e. Waktu : Pukul 14.10-15.20 (1 jam 10 menit) / 4x seminggu
f. Perlengkapan/alat bantu
3 buah buku
mewarnai
3 kotak
pensil warna
1 buah
poster buah-buahan
1
buah poster
alphabet
Hadiah
reward
Ø
Perincian biaya
Rp. 70.000
biaya perlengkapan + Rp.11.000 biaya trasportasi.
total Rp.81.000,-
total Rp.81.000,-
Ø
Pelaksanaan
Pelaksanaan pengajaran kami di mulai
dengan bernyanyi dan mengenal gambar-gambar yang ada di buku mewarnai sebelum
memulai mewarnainya . Kemudian pemanasannya kami mulai dengan mengetes setiap
anak melalui pensil warna yang mereka miliki. Setiap pengajar memberikan satu
pensil warna ke setiap peserta didik dan bertanya kepada mereka warna pensil
apa yang sedang berada di tangan mereka. Dua orang anak menjawab dengan benar
dan satunya menjawab dengan salah. Setelah itu kami memulai mengenal warna
dengan mewarnai gambar yang ada. Keyla merupakan anak satu-satunya yang paling
aktif dan di sambut dengan raihan anak yang belum mengikuti playgroup tapi
sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat dan mengenal warna.
Sedangkan vira masih pasif dikarenakan belum pernah bersosialisasi dengan dua teman lainnya Dan akhirnya, untuk
mencairkan suasana pembelajaran agar lebih seru . kami menggunakan games di
akhir pembelajaran agar mengetahui seberapa aktif dan paham mereka mengenai
pembelajaran yang berlangsung. Dan akhirnya : raihan menjadi pemenangnya dengan
menjawab empat pertanyaan tercepat, keyla menjawab tiga dan vira menjawab satu
pertanyaan.
Ø Laporan
Kegiatan (uraian observasi)
1.
Kami memulainya dengan bermain dan
bernyanyi.
2.
Melatih anak didik melalui gambar-gambar
yang ada di dalam buku gambar.
3.
Kemudian mengarah pada warna yang
terdapat pada gambar.
4.
Mulai mewarnai gambar dengan pensil
berwarna
5.
Setelah mewarnai buku gambar, kami
mengetes anak didik melalui permainan games untuk mengetahui tingkat pemahaman
anak didik terhadap pengenalan warna yang sudah di pelajari.
6.
Pemenang games akan mendapatkan reward.
Ø Hasil
Kegiatan
Dua dari
tiga orang anak didik telah memahami pengenalan warna sekitar 70% dan hanya
satu orang anak yang memiliki kesulitan dalam menjalani proses pembelajaran
yang berlangsung.
Ø Evaluasi
Terdapat banyak proses yang
cukup menguras tenaga, baik pada menyeleksi usia ataupun tingkat pemahaman anak
didik untuk dijadikan sampel kegiatan. Banyak terjadi kendala pada saat proses
pengajaran dan pembelajaran, seperti : salah satu anak menangis karna tidak mau
belajar dengan orang asing sehingga kami sebagai pendidik di tuntut agar mampu
memiliki kesabaran yang lebih dalam untuk memahami peserta didik sesuai dengan
teoritis pedagogi yang ada. Dan melalui teknologi ataupun buku mewarnai, para
pendidik memiliki kemudahan dalam mengajari anak didik pada pengenalan warna
yang ada pada gambar-gambar pesawat, buah-buahan ataupun games.
Ø Dokumentasi
Ø Testimoni
Testimoni
saya mengenai pelatihan ini : sangat menyenangkan sekaligus melelahkan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar